12 kiai asal Madura dan Jember Jawa Timur mendatangi Ketua Majelis Ulama (MUI) KH Ma’ruf Amin di kantor MUI di Jakarta baru-baru ini.
Para kiai itu minta agar Kiai Ma’ruf Amin mengawasi dan bahkan memecat pengurus MUI dan Nahdlatul Ulama (NU) yang diindikasikan berpaham syiah ataupun liberal di luar Ahlussunnah Wal Jamaah.
Perlu diketahui, keresahan umat Islam akibat merebaknya aliran sesat syiah dan faham sepilis (sekulerisme,pluralisme agama, dan liberalisme yang telah diharamkan MUI 2005) ternyata justru pentolan-pentolannya masuk di jajaran kepengurusan MUI.

Baca artikel  selengkapnya di SEJARAH ASYURA tafhadol
Sehingga dilabraknya MUI oleh 12 ulama sepuh dari Madura dan Jember untuk memecat orang syiah dan liberal dari MUI dan NU itu satu pertanda gawatnya keadaan dan sinyal keresahan ulama.
Sejumlah manusia yang berfaham sesat seperti syiah dan liberal memang pantas untuk dikeluarkan dari MUI. Di antara sorotannya adalah ini:

Inilah Orang Orang yang Selayaknya Dikeluarkan dari MUI

by nahimunkar.com/Posted on Okt 3rd, 2015
MUI-MMM-330x182
azyumardi
Azyumardi Azra pembela agama nabi palsu Mirza Ghulam Ahmad (Ahmadiyah) dan pembela acara dari agama lain yang menjurus zina yaitu Valentine’s day. / foto kps
abdul moqsith
Abdul Moqsith Ghazali pembela nabi palsu Ahmad Moshaddeq, dan pentolan JIL (Jaringan Islam Liberal)./ foto islmpstg
Moqsith pembela nabi palsu Ahmad Moshaddeq berhadapan dengan MUI di TV
 Hasyim N
Hasyim Nasution dari aliran sesat LDII yang telah direkomendasikan MUI 2005 bahwa LDII aliran sesat disejajarkan dengan Ahmadiyah./ foto portalkbrcom
muhyyidin
Muhyiddin Junaidi pembela syiah yang mengamuk di Az-Zikra Sentul Bogor beberapa waktu lalu, bahkan orang itu menyalahkan A-Zikra. Juga dia bangga telah menandatangani kerjasama dengan lembaga syiah di Karbala Irak. / foto muiorid
Kiprah orang itu di antaranya dapat dibaca di artikel Syi’ah Memusuhi Islam Bersekongkol dengan Para Pengkhianat https://www.nahimunkar.com/syiah-memusuhi-islam-bersekongkol-dengan-para-pengkhianat/
nasaruddin-umar
Nasaruddin Umar pemberi kata pengantar buku Anand Krishna ( Anand belakangan kena hukuman kasus pelecehan sex) yang sangat menyesatkan, karena orang kafir itu mengulas Al-Qur’an dengan kekafirannya untuk menggiring Umat kepada kekafiran. / foto islmpstg
Anand Kreshna mengacak-acak Al-Qur’an tapi dipuji Nasaruddin Umar.
Buku Anand Kreshna mengandung masalah yang merusak Islam itu berjudul Surah-Surah Terakhir Al-Quranul Karim bagi Orang Modern, sebuah apresiasi, dengan kata pengantar Dr Nasruddin Umar MA pembantu rektor IV IAIN Jakarta (sekarang UIN –Universitas Islam Negeri), terbitan PT GramediaPustaka Utama, Jakarta.
Kini orang-orang bermasalah secara Islam itu diangkat dalam jajaran kepengurusan MUI 2015-2020.
Bila dirujukkan kepada Hadits Nabi saw maka gejala buruk ini dikhawatirkan termasuk dalam hadits tentang ruwaibidhah dan lebih celakanya lagi keadaan ini dikhawatirkan termasuk pertanda imarah sufaha’.

حَدِيث أَنَس ” أَنَّ أَمَام الدَّجَّال سُنُونَ خَدَّاعَات يُكَذَّب فِيهَا الصَّادِق وَيُصَدَّق فِيهَا الْكَاذِب وَيُخَوَّن فِيهَا الْأَمِين وَيُؤْتَمَن فِيهَا الْخَائِن وَيَتَكَلَّم فِيهَا الرُّوَيْبِضَة ” الْحَدِيث أَخْرَجَهُ أَحْمَد وَأَبُو يَعْلَى وَالْبَزَّار وَسَنَده جَيِّد , وَمِثْله لِابْنِ مَاجَهْ مِنْ حَدِيث أَبِي هُرَيْرَة وَفِيهِ ” قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَة ؟ قَالَ الرَّجُل التَّافِه يَتَكَلَّم فِي أَمْر الْعَامَّة “( فتح الباري).

Hadits Anas: Sesungguhnya di depan Dajjal ada tahun-tahun banyak tipuan –di mana saat itu– orang jujur didustakan, pembohong dibenarkan, orang yang amanah dianggap khianat, orang yang khianat dianggap amanah, dan di sana berbicaralah Ruwaibidhoh. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, apa itu Ruwaibidhoh? Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Orang yang bodoh (tetapi) berbicara mengenai urusan orang banyak/ umum. (Hadits dikeluarkan oleh Imam Ahmad, Abu Ya’la, dan Al-Bazzar, sanadnya jayyid/ bagus. Dan juga riwayat Ibnu Majah dari Abu Hurairah. Lihat Kitab Fathul Bari, juz 13 halaman 84 ).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِنَّهَا سَتَأْتِي عَلَى النَّاسِ سِنُونَ خَدَّاعَةٌ يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ السَّفِيهُ يَتَكَلَّمُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ

“Sesungguhnya akan datang kepada manusia tahun-tahun penuh tipu daya. Para pendusta dipercaya sedangkan orang jujur dianggap berdusta. Penghianat diberi amanah sedangkan orang yang amanat dituduh khianat. Dan pada saat itu, para Ruwaibidhah mulai angkat bicara. Ada yang bertanya, ‘Siapa itu Ruwaibidhah?’ Beliau menjawab, ‘Orang dungu yang berbicara tentang urusan orang banyak (umat).” (HR. Ahmad, Syaikh Ahmad Syakir dalam ta’liqnya terhadap Musnad Ahmad menyatakan isnadnya hasan dan matannya shahih. Syaikh Al-Albani juga menshahihkannya dalam al-Shahihah no. 1887)

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِكَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ أَعَاذَكَ اللَّهُ مِنْ إِمَارَةِ السُّفَهَاءِ قَالَ وَمَا إِمَارَةُ السُّفَهَاءِ قَالَ أُمَرَاءُ يَكُونُونَ بَعْدِي لَا يَقْتَدُونَ بِهَدْيِي وَلَا يَسْتَنُّونَ بِسُنَّتِي فَمَنْ صَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَأُولَئِكَ لَيْسُوا مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُمْ وَلَا يَرِدُوا عَلَيَّ حَوْضِي وَمَنْ لَمْ يُصَدِّقْهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَلَمْ يُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَأُولَئِكَ مِنِّي وَأَنَا مِنْهُمْ وَسَيَرِدُوا عَلَيَّ حَوْضِي

الراوي : جابر بن عبدالله المحدث : الألباني

المصدر : صحيح الترغيب الصفحة أو الرقم: 2242 خلاصة حكم المحدث : صحيح لغيره

/Dorar.net

Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada Ka’b bin’ Ujroh, “Semoga Allah melindungimu dari pemerintahan orang-orang yang bodoh”, (Ka’b bin ‘Ujroh Radliyallahu’anhu) bertanya, apa itu kepemerintahan orang bodoh? (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) bersabda: “Yaitu para pemimpin negara sesudahku yang tidak mengikuti petunjukku dan tidak pula berjalan dengan sunnahku, barangsiapa yang membenarkan mereka dengan kebohongan mereka serta menolong mereka atas kedholiman mereka maka dia bukanlah golonganku, dan aku juga bukan termasuk golongannya, mereka tidak akan datang kepadaku di atas telagaku, barang siapa yang tidak membenarkan mereka atas kebohongan mereka, serta tidak menolong mereka atas kedholiman mereka maka mereka adalah golonganku dan aku juga golongan mereka serta mereka akan mendatangiku di atas telagaku. (Musnad Ahmad No.13919, shahih lighairihi menurut Al-Albani dalam Shahih at-Targhib).
Allahul Musta’an. Wa laa haula walaa quwwata illaa billahil ‘aliyyil ‘adhiim.
Bila orang-orang itu tidak dikeluarkan dari MUI, maka dikhawatirkan, MUI bagai pagar makan tanaman. Seharusnya menjaga Umat Islam di negeri ini, namun justru menjerumuskannya. Betapa nistanya, semoga saja tidak.
***
Adapun para ulama yang melabrak MUI untuk memecat orang syiah dan liberal, inilah beritanya.
***

12 Kiai Madura Datangi KH Ma’ruf Amin, Minta Pengurus MUI-PBNU yang Syiah Dipecat

Jumat, 06 November 2015 17:48 WIB
letua umum aliansi
Ketua Umum Aliansi Ulama Madura KH. Ali Karrar Shinhaji/ foto syhind
SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Sebanyak 12 kiai asal Madura dan Jember Jawa Timur mendatangi Ketua Majelis Ulama (MUI) KH Ma’ruf Amin di kantor MUI di Jakarta. Para kiai itu minta agar Kiai Ma’ruf Amin mengawasi dan bahkan memecat pengurus MUI dan Nahdlatul Ulama (NU) yang diindikasikan berpaham di luar Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja).
”Kami sampaikan kepada Kiai Ma’ruf Amin agar mengawasi dan bahkan kalau perlu memecat pengurus MUI dan NU yang ditengarai berpaham Syiah, Islam Liberal, Wahabi dan sebagainya,” kata Ketua MUI Bangkalan KH Syarifuddin Damanhuri kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (6/11/2015).
Rombongan kiai yang mendatangi Kiai Ma’ruf Amin, antara lain: KH Nuruddin A Rahman (Bangkalan), KH Makki Sarbini (Bangkalan), KH Sadid Jauhari (Jember), KH Ali Karrar (Pamekasan), KH Syarifuddin Damanhuri (Bangkalan), KH Busyro Damanhuri, KH Fauzi Tijani (Sumenep), KH Taufiqurrahman (Sumenep), KH Jazuli Nur (Bangkalan), KH Buchori (Sampang), KH Mahrus Abdul malik (Sampang), dan KH Ali Rahbini (Pamekasan).
Kiai Syarifuddin yang juga Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bangkalan itu menuturkan bahwa dirinya sempat mengungkap kasus kerjasama KH Said Aqil Siradj dengan Universitas Al-Muthafa Al-Alamiyah Qom Iran. ”Kami sempat menyampaikan kepada Kiai Ma’ruf Amin soal kerjasama PBNU dengan Universitas di Iran. Kami minta agar kerjasama itu diputus,” kata Kiai Syarifuddin Damanhuri.
Sebelumnya diberitakan, KH Syech Ali Akbar Marbun, Pengasuh Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar Medan Sumatera Utara (Sumut), minta agar Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding-MoU) antara KH Said Aqil Siradj selaku Ketua Umum PBNU periode 2010 – 2015 dengan Jami’ah Al-Musthafa Al-Alamiyah (Al-Musthafa International University – MIU) Republik Islam Iran dicabut. ”Pencabutan tersebut harus dilakukan secara terbuka,” kata Syech Ali Akbar dalam keterangan tertulisnya yang diterima danBANGSAONLINE.com, Kamis (8/11/2015).
Sebelumnya, Dr KH Kholil Nafis yang saat itu menjabat Ketua MUI Pusat Bidang Dakwah mengungkapkan bahwa Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj membuat nota kesepahaman (MoU) dengan Universitas al-Musthafa al-’Alamiyah, Qom, Iran. Qom adalah sebuah kota yang merupakan ibukota Provinsi Qom di Iran. Qom menjadi sebuah kota suci bagi penganut Islam Syi’ah. Kota ini merupakan pusat pendidikan Syi’ah terbesar di dunia.
(Baca juga: KH Cholil Nafis: Said Aqil Kerjasama dengan Kampus Syiah di Iran)
Menurut Kiai Cholil Nafis, dokumen kerjasama di bidang pendidikan, riset dan kebudayaan itu dilakukan tanpa sepengetahuan dan persetujuan Rais Am Syuriah PBNU yang saat itu dijabat KHA Sahal Mahfudz. Dokumen tertanggal 27 Oktober 2011 itu dibuat dalam dua bahasa, Persia dan Indonesia.
”Saya kopi yang berbahasa Indonesia karena saya gak begitu paham bahasa Persia,” katanya sembari minta PIN BANGSAONLINE.com untuk mengirim foto kopi dokumen MoU tersebut. BANGSAONLINE.commenerima dokumen MoU tersebut dalam versi bahasa Indonesia.
Menurut Cholil Nafis, Kiai Said Aqil tak bisa mengelak karena sudah ada dokumen resmi yang dia temukan. ”Di PBNU ada, di Universitas al-Mustafa juga ada,” tegas dosen Universitas Indonesia (UI) itu ketika ditanya dapat dari mana dokumen tersebut. Ia mengaku pernah sekali berkunjung ke Universitas al-Mustafa al-‘Alamiyah. ”Saya kesana mewakili UI dalam urusan akademik,” katanya.
Kiai Syarifuddin Damanhuri juga mengungkapkan bahwa para kiai se-Madura menolak dan bahkan anti Syiah. Karena itu ia bersama para kiai lainnya mendesak Kiai Ma’ruf Amin mengawasi para pengurus MUI dan PBNU yang Syiah untuk dipecat.
Menurut dia, respon Kiai Ma’ruf Amin cukup positif.  ”Kiai Ma’ruf minta agar para kiai mengawasi dan menjaga pengurus yang berpaham Syiah, Liberal dan Wahabi,” kata Kiai Syarifuddin Damanhuri. (ma)/ bangsaonline.com
(nahimunkar.com)
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top